Persiapan Aksi G 30 S/PKI
Untuk melaksanakan tujuannya dalam
merebut kekuasaan PKI melakukan tindakan sebagai berikut :
1.
Membentuk biro khusus
Biro khusus ini di bawah pimpinan Syam Kamaruzman.
Tugas biro khusus
adalah merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasan.
dan juga bertugas sebagai menyebarluakan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh ABRI dan organisasi politik lainnya. Para anggota ABRI yang telah dibina atau telah menjadi pengikut PKI dimanfaatkan untuk menunjang kepentingan PKI.
dan juga bertugas sebagai menyebarluakan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh ABRI dan organisasi politik lainnya. Para anggota ABRI yang telah dibina atau telah menjadi pengikut PKI dimanfaatkan untuk menunjang kepentingan PKI.
Perwira ABRI
yang telah terbina, antara lain sebagai berikut :
·
Brigjen
Supardjo
·
Letkol
Untung
·
Letkol
Heru Atmodjo
·
Marsekal
Madya Omar Dhani
·
Kolonel
Sunardi
2.
Menggalang
kekuatan massa Buruh Tani dan Pemuda
Hal ini
diwujudkan dengan membentuk organisasi massa, seperti
·
Barisan
Tani indonesia (BTI)
·
pemuda
Raksasa (PR)
·
Central
Gabungan Mahasiswa Indonesia (CGMI)
·
Gerakan
wanita indonesia (Gerwani).
3.
Mengusulkan
pembentukan Angkatan ke-5
PKI mengusulkan untuk membentuk angkatan ke-5 yang terdiri atas buruh dan tani yang dipersenjatai. Pembentukan angkatan
ke-5 merupakan saran dari perdana menteri cina yang bernama Chou Enlai dan dia
juga menjanjikan 100.000 pucuk senjata ringan secara Cuma-Cuma.
Usulan ini ditentang keras oleh Letjen TNI yang bernama Ahmad Yani.
Ia menegaskan bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan usaha mempersejatai
penduduk sipil seharusnya harus langsung berada dibawah pengawasan dan
koordinasi TNI. Namun, beberapa anggota TNI mulai mendukung ide tersebut pada
awal juni 1965. PKI secara terang-terangan melatih para anggota pemuda rakyat
dan Germani dengan keterampilan teknis militer, seperti tata cara menggunakan
senjata dan berperang. Kegiatan ini mulai dilakukan pada awal juli 1965
disekitar lubang buaya, pondok gede, jakarta timur. Sampai akhir september
1965, diperkirakan tidak kurang dari 2.000 orang yang telah mengikuti latihan
melliter itu dijakarta. Latihan serupa telah dilakukan diluar ibu kota.
4.
Melakukan sabotase,
aksi sepihak, dan aksi teror.
Sabotase terhadap transportasi kereta yang dilakukan aksi buruh kereta api
( Januari-Oktober 1964 ) yang mengakibatkan serentetan kecelakaan kereta api
seperti di Purwokerto, Kroya, Tasikmalaya, Bandung, dan Tanah Abang. Aksi sepihak,
misalnya Peristiwa Jengkol, Bandar Betsy, dan Peristiwa Indramayu. Aksi teror
misalnya Peristiwa Kanigoro Kediri. Hal itu dilakukan sebagai persiapan untuk
melakukan kudeta.
5.
Melakukan aksi fitnah
terhadap ABRI
khususnya TNI-AD yang dianggap sebagai penghambat pelaksanaan programnya
yaitu dengan melancarkan isu dewan jendral.tujuanya untuk menghilangkan
kepercayaan terhadap TNI-AD dan mengadu domba antara TNI-AD dengan presiden
soekarno.
6.
Melakukan latihan
kemiliteran di lubang buaya pondok gede jakarta.
Latihan kemiliteran di lubang buaya
.pondok gede jakarta latihan kemiliteran ini merupakan sarana persiapan untuk
melakukan pemberontakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar