Organisasi
Internasional
1. Pengertian
organisasi internasional
Organisasi
internasional dalam arti luas merupakan bentuk kerja sama antara beberapa pihak
yang bersifat internasional dan tujuan bersama yang menyangkut kepentingan
berbagai bangsa
2. Sejarah organisasi internasional
Pada
tahun 1915, amerika Serikat menuangkan suatu konsep yang dirumuskan oleh
beberapa tokoh diinggris mengenai pembentukan suatu liga dengan tujuan untuk
menghindarkan dunia dari ancaman peperangan. Atas usul presiden AS woodrow wilson,
pada 10 januari 1920 dibentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama
liga Bangsa-Bangsa (laague of Nations). Liga bangsa-bangsa bertujuan untuk
mempertahankan perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama
internasional, sedangkan tugasnya adalah menyelesaikan sengketa secara damai
sehingga peperangan dicegah.
Liga
Bangsa-Bangsa (LBB) menghasilkan perjanjian locarno (1925) dan perjanjian
kallog Briand (1928). Namun, secara umum LBB tidak mampu menciptakan perdamaian
dunia. Hal itu terbukti dengan meletusnya perang dunia II. Perang ini terjadi
karena jerman, italia, dan jepang berupaya untuk memperluas kekuasaan mereka
didunia. Pada waktu itu, jerman berada dibawah pimpinan Adolf Hitler dan italia
berada dibawah pimpinan Benito Mussolini. Berkecamuknya perang dunia II
menunjukkan bahwa dunia sangat membutuhkan suatu organisasi yang mempu
mewujudkan perdamaian dunia dan melindungi kehidupan umat manusia. Organisasi
tersebut juga diharapkan dapat mempererat kerja sama antarbangsa untuk mengatasinya.
Melihat
keadaan dunia yang semakin kacau akibat perang, maka presiden amerika serikat
Franklin Delano Roosevelt dan perdana menteri inggris winston churchill
kemudian memprakarsai pertemuan yang menghasilkan peiagam Atlantik (atlantic
Charter) yang isinya sebagai berikut
a) Tidak
melakukan perluasan wilayah diantara sesamanya
b) Menghormati
hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib
sendiri
c) Mengakui
hak semua negara atau untuk turut serta dalam perdagangan dunia
d) Mengusahakan
terbentuknya perdamaian dunia, dimana setiap bangsa berhak mendapatkan
kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan
e) Mengusahakan
penyelesaian sengketa secara damai
Pokok piagam Atlantik
selanjutnya menjadi dasr konfrensi internasional dalam rangka penyelesaian PD
II pada tanggal 14 agustus 1941.
Konferensi ini menjadi jalan menuju pembentukan organisasi perserikatan
bangsa-bangsa (PBB)
3. Macam-macam
organisasi internasional
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB)
1.
Pengertian PBB
PBB singkatan
dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang dalam bahasa Inggris di kenal
dengan istilah United Nation (UN). PBB adalah sebuah organisasi internasional
yang anggotanya hampir seluruh negara yang ada di dunia. PBB merupakan
organisasi dunia yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perdamaian
dan kesejahteraan hidup umat manusia. Karena PBB selain berfungsi sebagai
penengah sengketa juga berfungsi untuk menciptakan kemakmuran di seluruh
pelosok dunia pada umumnya dan khususnya untuk kemakmuran negara-negara yang
menjadi anggotanya.
2.
Tujuan PBB
Lembaga ini
dibentuk untuk mengatur dan memfasilitasi kerjasama antar bangsa-bangsa
dalam hal hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial.
3.
Sejarah PBB
PBB berdiri
pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Francisco, Amerika serikat. PBB di dirikan
untuk mengantikan organisasi dunia yang telah ada sebelumnya yaitu liga
bangsa-bangsa yang telah gagal dalam mencegah terjadinya perang dunia II
(1939-1945). Hingga saat ini PBB telah beranggotakan 192 negara yang
berdaulat di dunia. Organisasi Dunia PBB ini di pimpin oleh seorang Sekretaris
Jenderal yang di pilih setiap 5 tahun sekali.
4.
Badan kelengkapan PBB
Majelis Umum
(majelis musyawarah utama) adalah sebuah wadah untuk menampung segala aspirasi
dari anggota PBB yang sekaligus merupakan tempat untuk memutuskan dan
menyelesaikan segala persoalan.
1.
Dewan Keamanan bertugas
untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanandunia. Dewan keamanan PBB terdiri dari
negara-negara anggota yang terpilih dan 5 anggota tetap dewan keamanan PBB
yaitu: Prancis, Inggris, Rusia, Amerika dan Cina
2.
Dewan Ekonomi dan Sosial
PBB bertugas untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan sosial
internasional dan serta pembangunan
3.
Sekretariat bertugas
untuk studi banding dan menyediakan, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB)
4.
Mahkamah Keadilan
Internasional merupakan suatu wadah yang berfungsi untuk menegakan hukum
dunia dan mengambil keputusan yang memerlukan pengadilan berdasarkan bukti dan
fakta-fakta.
5.
Dewan Perwalian PBB.
Adalah suatu organisasi dunia yang menjadi wakil / kepanjangan tangan PBB dalam
mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan dunia. Dewan perwakilan
PBB yang terkenal adalah: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), World Food
Programme (WFP) dan Dana PBB untuk Anak-anak (UNICEF)
5.
Bendera PBB
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa pertama kali
digunakan pada 20 Oktober 1947. Bendera PBB memuat lambang PBB berwarna putih
dengan latar belakang berwarna biru.
Makna lambang PBB adalah:
Ranting Zaitun melambangkan
simbol untuk perdamaian,
Peta dunia yang melambangkan semua
masyarakat dunia.
6. Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB ada dua,
yaitu anggota asli dan anggota tambahan. Anggota asli PBB adalah negara yang
menandatangani Piagam San fransico (charter Of Peace), beranggotakan 51 negara.
Adapun anggota tambahan adalah negara yang keanggotaannya ditentukan oleh
majelis umum atas pertimbangan dewan keawan. Syarat menjadi PBB, diantaranya
cinta damai, negara merdeka dan berdaulat, mendapat persetuju7an dari majelis
umum atas usul dewan keamanan PBB, serta bersedia memenuhi kewajiban yang
tercantum dalam piagam PBB.
ASEAN (Association of South East Asian Nation)
1. SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
2. Tujuan
ASEAN
1. Mempercepat
pertumbuhan Ekonomi, kemajuan Sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan
ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk
memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang
sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan
perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib
hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi
prinsip-prinsip piagam perserikatan bangsa-bangsa.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling
membantu antara satu dan yang lain didalam memecahkan masalah-masalah
kepentingan bersama dalam bidang ekonomi , social,budaya , teknik , ilmu
pengetahuan , dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana - sarana latihan dan
penelitian dalam bidang - bidang pendidikan , propesional , teknik , dan
administrasi.
5. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industry , perluasan perdagangan komoditi internasional , perbaikan
sarana – sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan tarap hidup
rakyat - rakyat mereka.
6. Meningkatkan studi - studi tentang Asia
Tenggara.
7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan
organisasi - organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan
serupa , dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara
lebih erat satu dengan yang lain .
3. Prinsip
Utama ASEAN
1.
Hormat terhadap
kemerdekaan, kesamaan, integritas, dan identitas nasional semua negara anggota
2.
Hak setiap
negara untuk mengurus masalah nasionalnya bebas dari campur tangan luar,
subversif atau coercion (paksaan)
3.
Penyelesaian perbedaan
dengan aman dan damai
4.
Menolak
penggunaan militer
5.
kerjasama
efektif antaranggota
4. Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Asean
Hasil dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-1
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8
Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12
Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-13
Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru
Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.
OPEC
(Organization Of Petroleum Exporting Countries)
1.
Pengertian
OPEC
OPEC singkatan
dari Organization of Petroleum Exporting Countries. yaitu
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak. OPEC didirikan pada bulan
September 1960 atas prakarsa negara Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia dan
Venezuela.
Indonesia masuk menjadi
anggota OPEC pada tahun 1962. Prof. Dr. Subroto mantan Menteri
Pertambangan Republik Indonesia, sejak 1988 terpilih menjadi Sekjen OPEC.
Markas besar OPEC terletak di Wina, Austria.
2. Anggota OPEC terdiri dari negara-negara sebagai berikut :
a. Aljazair
b. Equador
c. Gabon
d. Indonesia
e. Irak
f. Iran
g. Kuwait
h. Libia
i.
Nigeria
j.
Persatuan Emirat Arab
k. Qatar
l.
Saudi Arabia
m. Venezuela
3.
Tujuan
Tujuan didirikannya OPEC adalah :
a. Menghindarkan persaingan di antara negara-negara pengekspor minyak bumi.
b. Mengatur pemasaran minyak bumi serta menetapkan harga yang seragam.
c.
Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dunia
akan minyak bumi.
4. Sejarah Singkat OPEC
OPEC dibentuk akibat penurunan harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa, seperti: Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal, dan Gulf. Perusahaan minyak raksasa menguasai pasaran dan memonopoli minyaknya dengan memasarkannya ke negara-negara industri besar, seperti AS, Jerman, dan Jepang. Sementara itu, negara-negara penghasil minyak lumpuh dan mengalami kerugian yang sangat parah.
Oleh karena itu, negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan tanggal 11 — 14 September 1960 di Baghdad (Irak). Mereka sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya mula-mula terdiri atas Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela. OPEC bertujuan agar ada keseragaman dalam pengambilan kebijaksanaan bidang perminyakan dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara-negara anggota atau negara produsen serta mengatur hubungan dengan perusahaan minyak asing, seperti Shell (Inggris) dan Caltex (AS). OPEC berusaha membantu kemakmuran negara-negara anggota dan mempercepat pembangunan negara-negara berkembang.
Keanggotaan OPEC bersifat terbuka bagi negara-negara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC pada tahun 1962. Pada tahun 1979, anggota OPEC menjadi sebanyak 13 negara.
OPEC dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal, dengan 5 departemen yaitu, Administrasi, Penerangan, Hukum, Ekonomi, dan Teknik serta 2 biro, yaitu Sekretariat Jenderal dan Unit Statistik.
OPEC dibentuk akibat penurunan harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa, seperti: Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal, dan Gulf. Perusahaan minyak raksasa menguasai pasaran dan memonopoli minyaknya dengan memasarkannya ke negara-negara industri besar, seperti AS, Jerman, dan Jepang. Sementara itu, negara-negara penghasil minyak lumpuh dan mengalami kerugian yang sangat parah.
Oleh karena itu, negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan tanggal 11 — 14 September 1960 di Baghdad (Irak). Mereka sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya mula-mula terdiri atas Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela. OPEC bertujuan agar ada keseragaman dalam pengambilan kebijaksanaan bidang perminyakan dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara-negara anggota atau negara produsen serta mengatur hubungan dengan perusahaan minyak asing, seperti Shell (Inggris) dan Caltex (AS). OPEC berusaha membantu kemakmuran negara-negara anggota dan mempercepat pembangunan negara-negara berkembang.
Keanggotaan OPEC bersifat terbuka bagi negara-negara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC pada tahun 1962. Pada tahun 1979, anggota OPEC menjadi sebanyak 13 negara.
OPEC dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal, dengan 5 departemen yaitu, Administrasi, Penerangan, Hukum, Ekonomi, dan Teknik serta 2 biro, yaitu Sekretariat Jenderal dan Unit Statistik.
5. Lembaga-lembaga OPEC
1) Conference (Konferensi) yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan.
2) Board of Governors (Dewan Gubemur) yang bertugas menata pelaksanaan kegiatan organisasi dan keputusan konferensi.
3) Economic Commision Board (Dewan Komisi Ekonomi) yang bertugas mengkaji dan mempersiapkan bahan-bahan dan syarat-syarat untuk konferensi, terutama mengenai segi teknis ekonomi bidang perminyakan.
4) Secretariat yang melaksanakan tugas sehari-hari yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.
1) Conference (Konferensi) yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan.
2) Board of Governors (Dewan Gubemur) yang bertugas menata pelaksanaan kegiatan organisasi dan keputusan konferensi.
3) Economic Commision Board (Dewan Komisi Ekonomi) yang bertugas mengkaji dan mempersiapkan bahan-bahan dan syarat-syarat untuk konferensi, terutama mengenai segi teknis ekonomi bidang perminyakan.
4) Secretariat yang melaksanakan tugas sehari-hari yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.
NATO (nort Atlantic Treaty Organization
1. Sejarah NATO
Setelah berakhirnya Perang
Dunia II, usaha integrasi Eropa bidang ekonomi dan politik mendapat perhatian
dari AS dengan rencana bantuannya untuk seluruh negara Eropa termasuk Jerman.
Rencana bantuan ekonomi dikenal dengan Marshall Plan (Rencana Marshall). AS
menganjurkan agar Eropa bersatu. Akan tetapi kawasan Eropa Timur yang
didominasi oleh Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran negara-negara Eropa Barat.
Hal inilah yang mendorong Negara Eropa Barat untuk membentuk kerja sama bidang
militer. Pada tanggal 4 April 1949, di Washington didirikan Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO) guna menghadapi kemungkinan serangan kornunis di wilayah
Atlantik Utara.
Anggota NATO adalah AS, Kanada, Inggris, Belanda, Prancis, Jerman Barat, Belgia, Luksemburg, Norwegia, Eslandia, Denmark, Portugal, Italia, Yunani, Turki. Markasnya terletak di Belgia (Brusel).
Anggota NATO adalah AS, Kanada, Inggris, Belanda, Prancis, Jerman Barat, Belgia, Luksemburg, Norwegia, Eslandia, Denmark, Portugal, Italia, Yunani, Turki. Markasnya terletak di Belgia (Brusel).
2. Tujuan NATO
1) Menyelesaikan persengketaan secara damai.
2) Tidak menggunakan ancaman militer dalam kalangan internasional.
3) Membela negara anggota dengan pendirian bahwa ancaman pada satu negara anggota merupakan ancaman seluruh NATO.
4) Menghilangkan persengketaan politik internasional
1) Menyelesaikan persengketaan secara damai.
2) Tidak menggunakan ancaman militer dalam kalangan internasional.
3) Membela negara anggota dengan pendirian bahwa ancaman pada satu negara anggota merupakan ancaman seluruh NATO.
4) Menghilangkan persengketaan politik internasional
3. Struktur
Organisasi
Susunan Organisasi NATO
1. North Atlantic Council merupakan suatu dewan tertinggi.
2. Internasional Secretary dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal.
3. Military Committee dipimpin oleh seorang panglima tertinggi.
1. North Atlantic Council merupakan suatu dewan tertinggi.
2. Internasional Secretary dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal.
3. Military Committee dipimpin oleh seorang panglima tertinggi.
Konferensi
Asia-Afrika (KAA)
1. Latarbelakang
dan Tujuan Konferensi Asia Afrika (KAA)- Prakarsa untuk mengadakan
Konferensi Asia Afrika dikemukakan pertama kali oleh Perdana Menteri RI Ali
Sastroamijoyo yang kemudian mendapat dukungan dari negara India, Pakistan, Sri
Lanka, dan Burma (Myanmar) dalam Konferensi Colombo.
2. Pelaksanaan
KAA
1.
Konferensi Kolombo (Konferensi
Pancanegara I)
Konferensi pendahuluan yang pertama diselenggarakan di
Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka pada tanggal 28 April–2 Mei 1954. Konferensi
dihadiri oleh lima orang perdana menteri dari negara sebagai berikut.
a) Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Ali Jinnah
b) Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala
c) Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu
d) Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo
e) Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
Konferensi Kolombo membahas masalah Vietnam, sebagai
persiapan untuk menghadapi Konferensi di Jenewa. Di samping itu Konferensi
Kolombo secara aklamasi memutuskan akan mengadakan Konferensi Asia Afrika dan
pemerintah Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggaranya. Kelima negara yang
wakilnya hadir dalam Konferensi Kolombo kemudian dikenal dengan nama
Pancanegara. Kelima negara itu disebut sebagai negara sponsor. Konferensi
Kolombo juga terkenal dengan nama Konferensi Pancanegara I.
2.
Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
Konferensi pendahuluan yang kedua diselenggarakan di
Bogor pada tanggal 22–29 Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh
perdana menteri negara-negara peserta Konferensi Kolombo.
Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.
a) Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di
Bandung pada bulan 18-24 April 1955.
b) Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara
yang akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika.
c) Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia
Afrika.
d) Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia
mengenai Irian Barat.
Konferensi Bogor juga terkenal dengan nama Konferensi
Pancanegara II.
3.
Tujuan KAA
1. kepentingan
bersamaa negara-negara Asia Afrika.
2. Meningkatkan
kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Kedaulatan
negara, imperialisme, dan masalah-masalah rasialisme.
4. Kedudukan
negara-negara Asia Afrika dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia
Hasil KAA
1. Menghormati hak-hak asasi
manusia sesuai dengan Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan
wilayah setiap bangsa.
3. Mengakui persamaan semua
ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur
tangan dalam soal-soal dalam negara lain.
5. Menghormati hak tiap-tiap
bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara
kolektif.
6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.
8. Menyelesaikan masalah
dengan jalan damai.
9. Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi,
sosial, dan budaya.
10. Menghormati hukum dan
kewajiban-kewajiban internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar